music in my mind

Posted in By frank03 2 komentar

hello folks! i'm back! did ya all missin' me? no? who cares?

yah, dalam beberapa bulan terakhir ini saya jarang update lagi di blog. still searching for a good topic. well, looks like i got writer's block.

anyway. saya cuma mau menuliskan berbagai pemikiran yg ada dalam otak saya.

musik, sapa yg tidak tahu kata musik? musik termasuk dalam seni. seni musik.

sebelum kita masuk ke pemikiran saya tentang musik, bagaimana kalo kita mulai dari dasar dulu. yaitu SENI

seni adalah sesuatu yg indah. seni itu berkaitan erat dengan selera. dalam seni, kata "Bagus, keren, cantik, jelek" dan lainnya bersifat relatif. tidak mutlak. kenapa? karena selera setiap orang berbeda beda. mungkin ada yg berpikir, "lukisan abstrak itu ga jelas, apa coba yg bisa kita lihat dari gambar yang tidak nyata?" meskipun tidak nyata, tapi lukisan abstrak tetap memperlihatkan sebuah karya seni yg bisa saja kedua jempol di tangan setiap manusia masih belum cukup untuk memuji karya seni abstrak.

seni dalam bahasa inggris : art. pelaku seni dalam bahasa kita adalah seniman, dalam bahasa inggris adalah : artist. dalam bahasa indonesia juga ada kata "artis" yang dalam artian orang orang banyak, artis itu seperti "orang terkenal"

yang jadi masalah adalah, apakah kata "artis" itu merupakan adaptasi kata bahasa inggris "artist"? ada banyak kan kata dalam bahasa inggris yg diadaptasikan kedalam bahasa indonesia. i.e. : "improvisation" yang berubah menjadi "improvisasi", atau kata yang tidak jauh dari pembahasan kita kali ini : "Celebrity" menjadi "Selebritis"

karena pertanyaan inilah, sampai sekarang saya menyimpulkan bahwa : artis adalah seniman. tidak ada hubungannya dia terkenal atau tidak. selama seseorang/kelompok bisa membuat sebuah karya seni, saya anggap mereka adalah artis. sedangkan orang orang yang terkenal dengan gelimang harta saya anggap "selebritis".

namun sering didalam infotainment. kita lihat, dia hanya seorang suami/istri dari artis, tetap saja dikasih tag : artis. i.e. : ada seorang istri dari suatu vokalis band. saat diwawancarai kan biasanya ada keterangan nama dibawahnya. kita misalkan namanya siti :

Siti
Suami vokalis band blablabla/artis

padahal dalam kasus ini, siti cuma istri dari vokalis tersebut. dia dikenal orang orang sebagai "istri vokalis band" dan bukan "seniman"

wtf?

okay, itu cuma prolog saja. mari kita masuk ke bahasan intinya :)

banyak orang yang bilang "ih band ini lagunya alay"

dalam dunia musik, kita tidak mengenal apa yang namanya lagu alay. tidak ada genre yang bernama alay. definisi alay itu apa sih? pastinya definisi alay itu tergantung pribadi masing masing. tapi pada intinya adalah : alay itu berhubungan dengan kepribadian. kenapa? pada dasarnya, alay itu seperti orang yang sedang mencari jati diri. alay itu sifat, dan sifat alay itu terjadi pada saat umur 12-19 tahun. dimana pada umur segitu mereka sedang mencari jati diri.

back to music. jadi menurut saya, tidak ada musik yg "alay". yang ada adalah musik yang tidak cocok dengan telinga dan selera anda. saya miris melihat begitu banyak band band yang dicap "alay" karena lagunya. memang ada orang orang yang mencap alay karena sifat personilnya. tapi ada juga orang yg mencap alay karena lagu yg kurang cocok dengan telinganya

saya cukup miris melihat kondisi musik indonesia saat ini. disaat lagi marak2nya lagu melayu, ada beberapa band yang menerobos dunia permusikan indonesia. contohnya : vierra dan pee wee gaskin. saya bukan vierrania ataupun party dork, tapi saya salut dengan mereka yang berusaha memperkenalkan genre lain selain melayu di indonesia. jujur, saya tahu genre powerpop dan pop-disney berkat mereka. dan setidaknya, mereka bisa membuat musik indonesia mempunyai variasi genre. selama beberapa tahun ini, kita cuma disuguhi musik rock, pop, dan terakhir melayu. hadirnya vierra dan pee wee gaskin memberikan "rasa baru" dalam dunia musik indonesia.

tapi pada kenyataannya? mereka dicela. saya tahu mereka dicela karena "kepribadian". saya pernah membaca di suatu forum internet, ada personil pee wee gaskin yang saat dimintai tanda tangan dia menunjukkan gelagat sombongnya dan tidak mau memberi tanda tangan. saya juga pernah diberi tahu oleh seorang vierrania, kalo vokalisnya itu sombong. jujur, sy cuma dengar. saya tidak melihat secara langsung, tapi hal tersebut memberikan dampak kepada band mereka, sampai kepada genre mereka. i.e. : pee wee gaskin. ada orang yg salah kaprah, sehingga musiknya secara cepat dicap "alay" dan itu berdampak pada genre "powerpop" yang sekarang dicap alay dengan khas musik yang "tinut tinut tinut". bahkan alat musik synthesizer kena dampaknya juga. orang tahunya synth itu yg tinut tinut. maka dari itu bisa kita lihat grafiknya : synth --> tinut tinut --> pee wee gaskin --> ALAY

udah kepanjangan neh. kesimpulannya adalah : tidak ada musik yang alay. saya juga menghargai karya karya ST12, hijau daun, dll. walaupun karya mereka sangat tidak cocok dengan selera saya yg lebih banyak berputar-putar di rock, punk, metal, dan sejenisnya. saya menghargai musik melayu yang membuat genre musik di indonesia semakin bervariasi (tapi please, udah cukup. tidak perlu ada band band melayu bermunculan. sudah cukup sampai disini. biarkan band dengan genre genre yang lain bermunculan).

seniman butuh penghargaan. popularitas nomor dua, uang nomor tiga. ingat, dalam membuat karya seni, yang paling pertama yang kita incar adalah pujian. pada saat itu juga kita akan mendapatkan popularitas, dan sedikit demi sedikit kita akan mendapatkan uang. dan ingat, popularitas itu seperti pedang bermata dua. di satu sisi dia akan memberikanmu kebahagiaan, di satu sisi dia yang akan membawamu jatuh.

terakhir, jadilah seniman yang rendah hati. berikan yang terbaik buat orang banyak tanpa mengharapkan apa yang orang bisa buat kita :)